Langsung ke konten utama

Quatra

Letter
on 17th  the eight of the month 2020 years, on the large imigran carrier ship is trying to  fight of the fate in The metropolitan city is their goals, Atlantic. The weather of tonight is friendly, slowly wind like a golden chariot carrying the princess to the wedding and the stars brighten the lamp in dance party.

I open again my last letter from my brother. So worn and and crumpled, The ink even already disappeared. too old for a new letter was coming to me last week, i'm confident that the couriers was late or forget for delivering as soon as possible.

It has been 3 years ago my brother was leaving me with the farmers. Orang tua kami sudah lama meninggal saat aku dan kakakku masih belum mengerti huruf dan angka, paman dan bibi petani yang merupakan teman baik mereka mengurus kami sampai kami bisa mandiri. Kakakku lebih dulu meninggalkan mereka, ia memutuskan untuk pergi dan mengejar cita-citanya menjadi seorang perancang bangunan ternama.

Saat itu adalah saat terberat dalam hidupku, ditinggal pergi oleh kakakku dalam waktu yang tidak tentu lebih berat dibandingkan saat ibu dan ayahku tiada. Dia adalah kakak tersayangku satu-satunya keluargaku yang tersisa, diluar paman dan bibi petani tentunya. Tapi kakakku berjanji akan mengirimku surat agar aku selalu tahu keadaannya.

Setiap hari surat berdatangan dari tempat yang berbeda dan Negara yang berbeda pula, Vireland, Classtasic, Regudan. Menceritakan segala cerita ketika ia dimarahi seorang pria gendut berkepala pelontos karena mencuri sebuah roti dari tokonya, atau ketika ia tak sengaja mempergoki pasangan yang sedang beradu cinta, atau ketika ia beruntung mendapat sebuah lotre liburan gratis.Kakakku pun menceritakan orang-orang yang ia temui dari kalangan manapun, pemungut sampah sampai pemungut harta ia sudah sering jumpa. Mereka yang sering berurusan dengan daging hewan dan manusia pun ia temui. Aku merasa ngeri saat membacanya, kenapa ia tidak takut dengan orang jahat ?

Surat terakhir yang ia kirimkan adalah yang kupegang saat ini, tidak bertanggal hanya negara yang tercantum. Ditulis dengan kertas yang berbeda dari surat-surat yang lainnya, dilukis dengan pena yang sepertinya tintanya sudah hampir habis. Isinya yang paling berbeda dari yang lainnya, tidak panjang hanya terdiri dari beberapa kata.

“Gehen Sie nicht, das Land ist sehr gefahrlich - Quatra” (jangan pergi, Negara sangat berbahaya)

Isi surat itu yang membuat hatiku semakin yakin untuk pergi dan menyusul kakakku. Umurku sudah cukup namun paman dan bibi petani tidak mengizinkanku untuk pergi jauh “kau ini perempuan, berbahaya untuk pergi jauh seorang diri.” tapi surat itu seolah memanggilku untuk pergi dan mencari kakakku, dengan berat hati akhirnya merekapun mengizinkanku. Dalam beberapa waktu lagi aku akan kembali bertemu dengan kakakku. Berbagi cerita, bermain dan bercanda seperti dulu.

Terlalu larut didalam kenangan-kenangan bersama kakakku dulu, sampai-sampai aku tak menyadari seorang wanita tua memanggilku.

“hey gadis… apa kau mendengarku” Kata si wanita tua itu.

“maaf nek, iya ada apa ya ?.”

“sepertinya kau sedang sibuk mengamati surat itu,  apa kau tadi mendengar ceritaku ?”

Aku tak sadar bahwa ia dari tadi bersamaku duduk disini sambil bercerita kisah mudanya yang menjadi kembang desa, setidaknya aku tahu intinya. menikmati angin laut.

“aah i.. iya aku mendengarkannya kok nek, saat nenek bertemu dengan Jason si anak pemilik kebun semangka itu kan.”

“dia pemilik kebun melon, Reiner lah pewaris kebun semangka.”

“nah iya maksudku melon ya Jason si anak pemilik kebun melon hehe” Aku merasa bersalah, kalau tidak keberatan aku ingin ia mengulangi ceritanya lagi dan akan kudengarkan setiap detilnya.

“sudahlah nak, sebagai gantinya bisakah aku tahu kemana tujuan mu ?” nenek yang baik, itu bayaran yang murah untuk membayar kue mangkuk yang ia kasih siang tadi.

“Quatra, aku akan pergi menuju Quatra nek.”

Setelah mendengar jawabanku, raut wajahnya seketika berubah. Kini ia nampak seperti seorang bayi yang melihat sekumpulan badut sirkus.

“KAU TIDAK BOLEH KESANA!!!” Ia teriak.

Aku dan para penumpang yang sedang menghisap Zigarre (sejenis cerutu) terkejut saat ia berteriak, apa yang salah ?

“Quatra adalah Negara yang sangat berbahaya. Disana adalah negaranya para penjahat, pembunuh, pembantai, pencuri kau tahu itu. Kau akan mati seketika jika kau pergi kesana.” Lanjutnya.

Nampaknya nenek itu telah membuat topik yang membuat beberapa penghisap Zigarre masuk kedalam pembicaraan kami.

“Kau beruntung jika kau sampai disana dan kau mati seketika itu lebih baik daripada kau menjadi budak mereka. Kau akan disiksa terlebih dahulu dan kau tidak akan diizinkan untuk membunuh dirimu sendiri, Quatra adalah Negara terburuk. Percayalah ‘gadis’ kau benar-benar tidak harus datang kesana” Ucap si penghisap Zigarre.

Mendengar mereka mengatakan itu aku sudah tidak terkejut. Sebelumnya aku sudah sempat mencari informasi-informasi tentang Quatra di perpustakaan kota. Semua yang mereka katakan benar adanya, Quatra adalah salah satu negara paling berbahaya di dunia.

Saat ini yang aku pikirkan hanya mencari kakakku. Quatra adalah negara sudah pasti disana terdapat banyak orang dan diantara beribu-ribu orang disana aku yakin pasti masih ada orang yang baik yang akan membantu menemukan kakakku, ya aku yakin.

“30 menit sampai Pemberhentian berikutnya, Quatra!! Pemberhentian berikutnya, Quatra!! Quatraa..!!” Teriak speaker kapal di seluruh penjuru.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perangkap Rutinitas

Assalamualaikum.. Bulan oktober ya... posting terakhir bulan juni itu juga dengan postingan yang ngak jelas. Akhir-akhir ini saya memang mengalami sedikit penurunan motivasi untuk melakukan sesuatu. Entah itu untuk menggambar, menulis, membuat program atau yang lain-lain tidak jelas apa penyebabnya mungkin karena faktor kejenuhan di dalam lingkungan. lurei.files.wordpress.com Hari demi hari selalu melakukan hal yang sama (layaknya seorang NPC), mungkin ini yang disebut dengan terjebak dalam rutinitas. Terjebak dalam rutinitas sangatlah berbahaya karena waktu akan berjalan sangat cepat dan tanpa kita sadari usia kita sudah bertambah tua tanpa menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Dan saat kita telah sadar jika waktu yang kita lalui telah terbuang sia-sia hanya untuk rutinitas semata, disaat itulah kita ingin mengulang waktu. Berharap dapat merubah masa lalu dan melakukan hal-hal yang baru setiap saat. Tidak bisa, waktu selalu bergerak maju itu mutlak. Apa yang sa...

Akhir Ramadhan

Allahu akbar allahu akbar allahu akbar Laillahaillallahuallah hu akbar Allahuakbar walillahilham Gema nyaring suara takbir Diiringi genderang bedug Puji syukur tuhan semesta alam Karena mu aku sampai pada saat ini Dihari yang cerah nan ceria Lembar baru telah dibuka Bersih putih tanpa noda Rindu tiada tara wahai ramadhan Bisakah ku jumpa tahun depan Tuk perbaiki salah dan dosa Sedih menyayat jiwa Tak bisa sempurna ibadah ini Janji hanya bualan semata Perbaiki diri tak bisa Mohon maaf lahir dan batin minal aidin wal faidzin By : Azzli

Tanaka Asuka - Hibike Euphonium

Masih dengan virus Hibike Euphonium, kali ini saya ingin membahas karakter favorit di dalam series ini, Tanaka Asuka. Jujur saja saat kemunculan pertama nya di season 1 saya sudah mulai merasakan daya tariknya dari si senpai berkacamata ini. Kenapa ? Bukan hanya penampilan nya yang menurut saya cukup membuat kokoro ini ber doki-doki  tapi karena ia memiliki sifat yang menurut saya unik. Tanaka Asuka adalah anak kelas 3 yang masih bertahan di klub musik ini, posisinya di klub adalah wakil ketua, tetapi karisma nya dalam memimpin sebuah klub yang jumlah anggota nya tidak bisa disamakan dengan sebuah klub abal-abal yang hanya 5-7 orang ini membuat ia lebih pantas sebagai seorang ketua. Tetapi Asuka lebih memilih Haruka untuk memimpin klub. Tuh kan dari situ saja daya tarik nya sudah mulai muncul. Status nya sebagai kelas 3 membuat perangai nya menjadi ke "kakak"an bagi adik-adik kelas nya, ia digambarkan sebagai sosok yang jenius, pintar, serba bisa pokoknya ia adalah sosok...