Kemarin malam saya baru aja nonton fullmetal
alchemist versi live action oleh karena itu disini saya mau coba membahas apa
aja unsur yang menarik dan kurang di film nya itu.Kemarin malam saya baru aja nonton fullmetal
alchemist versi live action oleh karena itu disini saya mau coba membahas apa
aja unsur yang menarik dan kurang di film nya itu.
1. Cerita
Di
versi live action ini sepertinya hampir tidak ada atau sama sekali tidak ada
perubahan dalam alur cerita versi anime nya. Dimulai dari pengejaran seseorang
yang diduga memiliki batu bertuah, Ed dan Ad mencoba untuk mengambil batu itu.
Pengejaran tersebut mengantarkan Ed dan Al menuju berbagai kasus yang sama
seperti anime nya, dimulai dari penyelidikan seorang Alkimia Biologi yang
bernama Shou Tucker lalu pencarian laboratorium nomor 5 sampai pembunuhan
kolonel Hughes oleh pasukan homunculus, semua cerita mirip dengan versi anime
nya. Mungkin disini si sutradara cerita tidak ingin merubah cerita karena
dilihat dari film-film live action terdahulu yang ceritanya dirubah mendapatkan
kritikan keras oleh para penggemarnya. Cuman menurut saya, tidak masalah mau
dirubah atau tidak, kenapa ? Misalnya jika cerita dari FMA LA ini dirubah
beberapa point nya atau keseluruhan tetapi masih dalam ruang lingkup cerita
seorangg alkimia bersaudara ya tidak masalah, malah itu bisa membuat nuansa baru
yang tidak ada di versi anime nya.
Mereka bisa mendapatkan cerita yang baru lagi dari petualangan Ed dan Al.
Makanya kadang suka heran sama orang-orang yang fanatik (keukeuh) versi live
action itu harus sama persis dengan versi anime nya, itu orang apa ngak bisa
menikmati versi cerita baru nya ?
2. Tokoh
Untuk
pemeran Edward elric dari segi penampilan sepertinya cukup untuk membuat kaum
hawa meneteskan darah di hidung mereka, Ryousuke Yamada menurut saya sukses
memerankan seorang Edwar Elric yang memiliki sifat cerdik, kekanakan-kanakan
tetapi tetap serius untuk mengejar tujuan nya. Penampilan nya yang pendek juga
menjadi point penentu untuk menjadi Ed, walau rambut nya menurut saya rada aneh
(kaya orang lagi cosplay). Untuk Alphonse no comment deh ya karena penampilan
nya yang merupakan pakaian besi yang diisi oleh pengisi suara Atomu Mizuishi
cukup pas. Untuk Roy Mustang cukup rada kecewa mukanya sedikit terlalu tua
menurut saya, cuman ketika scene menghanguskan lust disitu terlihat wajah
badass nya. dan yang paling saya suka disini adalah karakter Winry nya, damn
Tsubasa Honda pas banget pak itu meranin winry nya, moe paraah XD. Peran Winry
yang cerewet dengan Ed dapat dieksekusi dengan baik oleh Tsubasa Honda, detil
tinggi badan yang lebih tinggi dari Ed juga dimunculkan disini. Penjiwaan di
scene ketika Ed dan Al bertengkar pun sangat bagus, pokoknya ngak ada cacat nya
untuk winry. Satu lagi yang tidak kalah
menarik nya adalah Riza Hawkeye yang diperankan oleh Misako Renbutsu, awalnya saya
underestimate untuk mbak ini memerankan karakter yang serius namun peduli
sangat kepada atasan nya, penampilan nya yang terlalu oriental pun membuat saya
punya point minus untuk memerankan seorang Hawkeye. TAPI, ternyata saya salah
pak mbak Renbutsu ini berhasil menyihir saya dengan peran nya menjadi hawkeye
ada sisi yang menarik dari renbutsu ketika memerankan Riza. Wajah serius nya
yang kaku tetapi diam-diam menyimpan perasaan peduli kepada atasan nya Roy
Mustang membuat saya terhipnotis oleh mbak yang satu ini.
3. Latar
Salut
untuk Fullmetal Alchemis yang telah membuat latar nya mirip dengan versi anime
nya. Gedung-gedung, kendaraan, pakaian semuanya punya nuansa jaman old dan
berbau eropa (ya walau para penduduk nya semua jepang banget pak). Hamparan
rumput yang disuguhkan membuat latar di film ini tuh benar-benar perfect ketika
dilintasi oleh kerata api tua.
4. Efek Visual
Sebagai penonton untuk efek-efek transmutasi
alkimia nya bagus, walau ada beberapa scene yang cukup kurang karena terlihat
efek CGI nya. Transmutasi di tanah nya
dieksekusi dengan baik , walau disini ada yang kurang yaitu transmutasi tangan
besi Ed menjadi sebuah senjata (saya menunggu itu padahal). Efek transmutasi
yang dilakukan Roy Mustang juga cukup bagus walau menurut saya rada sedikit
over di scene terakhir ia membunuh Lust.
Oke
segitu aja kayanya untuk pembahasan mengenai film Live Action Fullmetal
Alchemist, disini saya bukan orang yang ahli dalam pembuatan cerita atau film
atau apalah, hanya saja disini saya pengen menyampaikan apa yang saya rasakan
ketika nonton film ini. So jadi menurut saya Fullmetal ini recomended banget
buat kalian tonton, ini adalah salah satu live action yang diadaptasi dari
anime yang tidak gagal.
Komentar
Posting Komentar