Halo reader, setelah lama ditunggu akhirnya buku kedua dari seri novel The School for Good and Evil didapatkan. Sebenernya udah lama ane dapet novel nya, dan baca nya juga udah lumayan lama, cuman baru kali ini ane bisa posting tentang isi novel tersebut, semoga ngak ada yang salah penjelasan.
The School for Good and Evil : A World Without Princes
Adalah sekuel dari novel kesatunya, dirilis pada tahun 2014. Cerita dimulai dari Sophie dan Agatha telah kembali dari dunia dongeng mereka, mereka kembali pulang ke rumah nya masing hidup dengan damai, seharusnya.
Namun kedamaian yang mereka berdua impikan itu hanya sementara. Agatha merasa ada sesuatu yang sangat ia inginkan melebihi keinginan nya tinggal bersama sophie. Akhirnya tanpa sengaja Agatha membuka kembali pintu dongeng mereka. Membawa Sophie dan Agatha masuk ke dalam sekolah kebaikan dan kejahatan.
Sekolah nampak berbeda dari saat terakhir mereka meninggalkannya, 2 buah kastil yang dulu memisahkan antara kebaikan dan kejahatan kini berubah memisahkan antara laki-laki dan perempuan. Sophie dituduh sebagai penyebab perubahan itu.
Dengan bujukan dekan baru, Sophie dan Agatha menjadi murid sekolah perempuan sampai mereka menemukan jalan keluar dari kekacauan ini.
Tedros, lelaki yang dulu mencintai Agatha telah dibutakan dengan cinta. Ia mengekang storian agar tidak membuat akhir kisah antara Sophie dan Agatha. Tedros yakin bahwa kisah yang seharusnya adalah kisah antara Tedros dan Agatha, kisah pangeran dengan putri bukan kisah putri dengan penyihir.
Sophie menyangka bahwa Agatha akan memilih tedros dan meninggalkan nya. Ia takut sahabat satu-satu nya meninggalkan diri nya sendiri. Dengan segala upaya Sophie mencegah agar Tedros dan Agatha bersatu. Ia yakin Tedros hanya akan menyakiti sahabat nya. Sophie hanya menginginkan kembali pulang ke rumah nya bersama sahabat terbaik nya Agatha.
Agatha memutuskan untuk ikut dengan Sophie untuk kembali ke rumah mereka dan mengembalikan sekolah kebaikan dan kejahatan seperti semula.
Mereka berdua berencana untuk mengambil storian yang ada di kastil laki-laki. Sophie mendapat tugas untuk menyusup kesana, menjadi seseorang lelaki sementara. Di kastil laki-laki, Sophie yang menyamar bertemu dengan tedros lelaki yang sempat ia cintai , dulu.
Di malam-malam sebelum uji bakat, Agatha khawatir dengan sahabat nya apakah ia bisa mengambil storian dan mengembalikan ini seperti semula. Selagi ia mengawasi dekan yang sangat mecurigakan, Agatha yakin bahwa dekan lah yang ada di balik kekacauan ini.
Sekian cerita singkat dari postingan kali ini, buat yang penasaran dan ingin tahu cerita lengkap nya bisa dicari novel nya di tempat-tempat penjualan. Secara keseluruhan ane suka cerita nya karena menyajikan background yang berbeda. Di novel ini juga kita bisa melihat antara kebaikan dan keburukan yang disatukan dalam sekolah. Untuk ending nya , wajib buat dapetin buku ketiga nya.
The School for Good and Evil : A World Without Princes
Adalah sekuel dari novel kesatunya, dirilis pada tahun 2014. Cerita dimulai dari Sophie dan Agatha telah kembali dari dunia dongeng mereka, mereka kembali pulang ke rumah nya masing hidup dengan damai, seharusnya.
Namun kedamaian yang mereka berdua impikan itu hanya sementara. Agatha merasa ada sesuatu yang sangat ia inginkan melebihi keinginan nya tinggal bersama sophie. Akhirnya tanpa sengaja Agatha membuka kembali pintu dongeng mereka. Membawa Sophie dan Agatha masuk ke dalam sekolah kebaikan dan kejahatan.
Sekolah nampak berbeda dari saat terakhir mereka meninggalkannya, 2 buah kastil yang dulu memisahkan antara kebaikan dan kejahatan kini berubah memisahkan antara laki-laki dan perempuan. Sophie dituduh sebagai penyebab perubahan itu.
Dengan bujukan dekan baru, Sophie dan Agatha menjadi murid sekolah perempuan sampai mereka menemukan jalan keluar dari kekacauan ini.
Tedros, lelaki yang dulu mencintai Agatha telah dibutakan dengan cinta. Ia mengekang storian agar tidak membuat akhir kisah antara Sophie dan Agatha. Tedros yakin bahwa kisah yang seharusnya adalah kisah antara Tedros dan Agatha, kisah pangeran dengan putri bukan kisah putri dengan penyihir.
Sophie menyangka bahwa Agatha akan memilih tedros dan meninggalkan nya. Ia takut sahabat satu-satu nya meninggalkan diri nya sendiri. Dengan segala upaya Sophie mencegah agar Tedros dan Agatha bersatu. Ia yakin Tedros hanya akan menyakiti sahabat nya. Sophie hanya menginginkan kembali pulang ke rumah nya bersama sahabat terbaik nya Agatha.
Agatha memutuskan untuk ikut dengan Sophie untuk kembali ke rumah mereka dan mengembalikan sekolah kebaikan dan kejahatan seperti semula.
Mereka berdua berencana untuk mengambil storian yang ada di kastil laki-laki. Sophie mendapat tugas untuk menyusup kesana, menjadi seseorang lelaki sementara. Di kastil laki-laki, Sophie yang menyamar bertemu dengan tedros lelaki yang sempat ia cintai , dulu.
Di malam-malam sebelum uji bakat, Agatha khawatir dengan sahabat nya apakah ia bisa mengambil storian dan mengembalikan ini seperti semula. Selagi ia mengawasi dekan yang sangat mecurigakan, Agatha yakin bahwa dekan lah yang ada di balik kekacauan ini.
Sekian cerita singkat dari postingan kali ini, buat yang penasaran dan ingin tahu cerita lengkap nya bisa dicari novel nya di tempat-tempat penjualan. Secara keseluruhan ane suka cerita nya karena menyajikan background yang berbeda. Di novel ini juga kita bisa melihat antara kebaikan dan keburukan yang disatukan dalam sekolah. Untuk ending nya , wajib buat dapetin buku ketiga nya.
Komentar
Posting Komentar