Melanjutkan dari cerita sebelumnya tentang misteri rambuthitam.
Akhirnya kami semua terpaksa
membersihkan rambut-rambut hitam yang berserakan dilantai. Pikir ane rambut itu adalah milik perempuan,
itu jelas. Soalnya di sekolah kita itu, rambut siswa tidak boleh melewati alis.
Sebelumnya ane ngak mikir yang “ngak-ngak” sampai si Bolda bilang, “kemaren itu
malem jumat kan ?”. Pas Bolda ngomong gitu ane mulai merinding. Wizard yang
laen juga ikut parno gara-gara kalimat itu. Tanpa ngebahas tentang malam jumat
itu, kami segera membersihkan ruangan dari rambut-rambut itu sampai bersih. Masalah rambut sebenarnya belum beres, cuman
kami memutuskan untuk melupakan misteri untuk sesaat. Ada yang lebih gawat dari
rambut hitam. Yaitu kita terancam kehilangan base kita, Winding Room.
Segala
ucapan minta maaf kami lontarkan pada sawa-chan agar kembali meminjamkan
ruangannya. Namun pertahanan sawa-chan sangatlah kuat. Hatinya dilindungi oleh
partikel sihir tingkat tinggi, yang tidak bisa ditembus oleh mantra-mantra
sihir biasa (chuunibyou mode). Kami bergantian melontarkan sihir peluruh hati
agar sawa-chan memberikan hak akses kami keruangannya lagi. Tapi sayang tidak
ada satupun dari kita yang berhasil menhancurkan pertahanannya, kita gagal.
Sebelumnya kami sudah menyerah dengan Winding Room. Kami berencana untuk mencari tempat base lain untuk
DC. Dengan syarat base nya masih di sekitar lingkup sekolah, agar memudahkan
kita semua. Hari itu, saat pulang
sekolah kami tidak ke Winding room. Kita mencoba untuk pindah ke ruangan 404 – (Temple of The Death). Ruangan 404 itu
ruangan di lantai atas, ruangan yang nyaman untuk kumpul karena tempatnya luas.
Lantai nya juga beralas , membuat kita betah berlama-lama disana. Jendela untuk
lajur angin pun banyak, dibuat sengaja untuk menyejukan penghuni kelas. Namun
sebutan Temple of The Death bukan sekedar sebutan. Ruangan itu dihuni oleh
Priest terkuat dan terjahat, Dark Priest.
Komentar
Posting Komentar